Salah satu tantangan besar dalam penegakan hukum adalah mengatasi tindak kriminal dengan penindakan pelaku utama. Hal ini menjadi penting karena dengan menindak pelaku utama, dapat memutus rantai kejahatan yang terjadi. Namun, seringkali penegakan hukum terkendala oleh berbagai faktor seperti kurangnya bukti yang cukup atau minimnya sumber daya.
Menurut Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, penindakan terhadap pelaku utama adalah salah satu strategi penting dalam menangani kejahatan. Dalam sebuah wawancara, beliau mengatakan bahwa “Dengan menindak pelaku utama, kita dapat memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan lainnya.”
Namun, dalam prakteknya, mengatasi tindak kriminal dengan penindakan pelaku utama tidaklah mudah. Menurut pakar hukum pidana, Prof. Dr. Yenti Garnasih, S.H., M.H., “Diperlukan kerjasama antara berbagai pihak seperti kepolisian, jaksa, dan hakim untuk dapat menindak pelaku utama secara efektif.”
Selain itu, diperlukan pula bukti yang kuat untuk dapat menjerat pelaku utama. Menurut Kepala Kejaksaan Agung, Dr. ST Burhanuddin, S.H., M.Hum, “Kami terus berupaya mengumpulkan bukti yang cukup untuk dapat menindak pelaku utama dengan tegas.”
Dalam upaya mengatasi tindak kriminal dengan penindakan pelaku utama, kerjasama antara berbagai lembaga penegak hukum sangatlah penting. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Pol. Drs. Petrus Reinhard Golose, “Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan untuk menindak pelaku utama dalam kasus narkotika.”
Dengan kerjasama yang baik dan bukti yang cukup, diharapkan penegakan hukum dapat berhasil dalam mengatasi tindak kriminal dengan penindakan pelaku utama. Hal ini tentu akan memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan dan membuat masyarakat merasa lebih aman.